Imunisasi Dasar Lengkap dan Keutungan Vaksin Kombinasi
Pentavalen
Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan
aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. Dengan Imunisasi,
seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Sebaliknya, jika tidak diimunisasi, seseorang akan mudah terkena
penyakit tersebut.
Beberapa dasar hukum yang digunakan pada pelaksanaan program
imunisasi tersebut antara lain:
1.
Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Imunisasi
2.
Kepmenkes No. 1626/Menkes/SK/XII/2005 Tentang
Pedoman Pemantauan Dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
3.
Kepmenkes RI, No. 428/MENKES/ SK/ IV/ 2010
tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional UCI 2010 -2014
Pengertian dan Keuntungan Vaksin Kombinasi Pentavalen
Vaksin itu sendiri merupakan produk biologis yang berasal
dari virus, atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan atau
rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. Kehadiran vaksin dalam
tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari
penyakit yang bersangkutan. Oleh karena itu, vaksin diberikan sesuai dengan
penyakit yang akan ditangkal.
Walaupun secara prinsip, imunisasi diperlukan semua orang,
namun imunisasi terutama penting dilakukan pada orang dengan resiko tinggi
terkena penyakit; seperti bayi, anak usia balita, anak sekolah, wanita hamil,
wanita usia subur (WUS).
Sampai saat ini terdapat dua cara pemberian imunisasi,
yaitu yang dilakukan secara oral
(melalui mulut), dan melalui penyuntikan dengan menggunakan jarum suntik.
Pemberian imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadual. Sementara
sesuai program pemerintah Indonesia, terdapat 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan
pada bayi atau anak. sesuai jadual, sebelum genap berusia 1 tahun. Jenis
imunisasi dasar tersebut antara lain:
- Hepatitis-B (untuk menangkal penyakit Hepatitis-B),
- BCG (untuk menangkal penyakit Tuberkulosis/TBC),
- DPT/HB (untuk menangkal penyakit difteri, pertusis/batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B),
- Polio (untuk menangkal penyakit polio),
- Campak (untuk menangkal penyakit campak).
Imunisasi dasar dikatakan lengkap jika anak menerima kelima
jenis imunisasi tersebut di atas, DAN dalam jumlah pemberian yang lengkap.
Jumlah pemberian imunisasi untuk masing-masing jenis adalah:
- HB-0 sebanyak 1 kali (pada usia 0-7 hari)
- BCG sebanyak 1 kali (pada usia 1 bulan)
- Polio sebanyak 4 kali (pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan)
- DPT/HB sebanyak 3 kali (pada usia 2, 3, dan 4 bulan)
- Campak sebanyak 1 kali (pada usia 9 bulan)
Pemberian imunisasi kedua dan seterusnya (DPT/HB dan Polio)
perlu diberikan ketika daya perlindungan dari vaksin di dalam tubuh mulai
menurun. Pemberian imunisasi ulangan yang terlambat/tidak tepat jadual akan
menyebabkan daya lindung vaksin pada anak menurun.
Vaksin Pentavalen
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian
imunisai adalah penggunakaan vaksin kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin
Pentavalen. Vaksin ini merupakan gabungan vaksin DPT-HB ditambah Hib.
Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB (kita kenal sebagai DPT
Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin Pentavalen mencegah berberapa
jenis penyakit, antara lain Difteri, batuk rejan atau batuk 100 hari, tetanus,
hepatitis B, serta radang otak (meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang
disebabkan oleh kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b).
Kenapa Haemophillus Influenzae type b (Hib)? Hal ini antara
lain disebabkan beberapa kenyatan epidemiologi berikut:
- Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan hanya ditemukan pada manusia
- Penyebaran melalui percikan ludah (droplet)
- Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 – 8 bulan
- Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier
- Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ), sehingga kemungkinan kejadian meningitis dan pneumonia akibat Hib, biasanya juga tinggi.
Vaksin Pentavalen diberikan saat anak berusia 2, 3 dan 4
bulan. Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun, yang kita kenal
sebagai imunisasi booster
(lanjutan). Sebagaimana imunisasi
lainnya, Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di semua Posyandu,
Puskesmas atau fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.
Beberapa pertimbangan penggunaan vaksin Pentavalen tersebut
diantaranya:
- Mengurangi “kesakitan” pada anak: Sebagaimana kita ketahui, vaksin DPT, HB, dan Hib jika diberikan secara sendiri-sendiri, berarti masing-masing diberikan 3 kali tiap anak O (keseluruhan taip anak akan menerima 9 kali imunisasi). Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen, hanya akan membutuhkan 3 kali imunisasi (suntikan)
- Mengurangi kunjungan: Keuntungan pemberian vaksin kombinasi, selain memberikan kekebalan beberapa penyakit sekaligus, juga mempersingkat jadwal imunisasi, yang semula 6 kali ( 3 kali DPT dan 3 kali Hepatitis B ), menjadi hanya butuh 3 kali kunjungan
- Mengurangi risiko 6 penyakit sekaligus: Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis
Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/