VAKSIN VENTAVALEN




Imunisasi Dasar Lengkap dan Keutungan Vaksin Kombinasi Pentavalen


Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. Dengan Imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya, jika tidak diimunisasi, seseorang akan mudah terkena penyakit tersebut.

Beberapa dasar hukum yang digunakan pada pelaksanaan program imunisasi tersebut antara lain:

1.       Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Imunisasi
2.       Kepmenkes No. 1626/Menkes/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Pemantauan Dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
3.       Kepmenkes RI, No. 428/MENKES/ SK/ IV/ 2010 tentang Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional UCI 2010 -2014
Pengertian dan Keuntungan Vaksin Kombinasi Pentavalen
Pengertian dan Keuntungan Vaksin Kombinasi Pentavalen
Vaksin itu sendiri merupakan produk biologis yang berasal dari virus, atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan atau rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. Kehadiran vaksin dalam tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari penyakit yang bersangkutan. Oleh karena itu, vaksin diberikan sesuai dengan penyakit yang akan ditangkal.

Walaupun secara prinsip, imunisasi diperlukan semua orang, namun imunisasi terutama penting dilakukan pada orang dengan resiko tinggi terkena penyakit; seperti bayi, anak usia balita, anak sekolah, wanita hamil, wanita usia subur (WUS).

Sampai saat ini terdapat dua cara pemberian imunisasi, yaitu  yang dilakukan secara oral (melalui mulut), dan melalui penyuntikan dengan menggunakan jarum suntik. Pemberian imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadual. Sementara sesuai program pemerintah Indonesia, terdapat 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan pada bayi atau anak. sesuai jadual, sebelum genap berusia 1 tahun. Jenis imunisasi dasar tersebut antara lain:

  1. Hepatitis-B (untuk menangkal penyakit Hepatitis-B),
  2. BCG (untuk menangkal penyakit Tuberkulosis/TBC),
  3. DPT/HB (untuk menangkal penyakit difteri, pertusis/batuk rejan, tetanus, dan hepatitis B),
  4. Polio (untuk menangkal penyakit polio),
  5. Campak (untuk menangkal penyakit campak).



Imunisasi dasar dikatakan lengkap jika anak menerima kelima jenis imunisasi tersebut di atas, DAN dalam jumlah pemberian yang lengkap.
Jumlah pemberian imunisasi untuk masing-masing jenis adalah:
  1. HB-0 sebanyak 1 kali (pada usia 0-7 hari)
  2. BCG sebanyak 1 kali (pada usia 1 bulan)
  3. Polio sebanyak 4 kali (pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan)
  4. DPT/HB sebanyak 3 kali (pada usia 2, 3, dan 4 bulan)
  5. Campak sebanyak 1 kali (pada usia 9 bulan)

Pemberian imunisasi kedua dan seterusnya (DPT/HB dan Polio) perlu diberikan ketika daya perlindungan dari vaksin di dalam tubuh mulai menurun. Pemberian imunisasi ulangan yang terlambat/tidak tepat jadual akan menyebabkan daya lindung vaksin pada anak menurun.

Vaksin Pentavalen
Saat ini program pemerintah terbaru terkait pemberian imunisai adalah penggunakaan vaksin kombinasi yang dikenal sebagai Vaksin Pentavalen. Vaksin ini merupakan gabungan vaksin DPT-HB ditambah Hib. Sebelumnya kombinasi ini hanya terdiri dari DPT dan HB (kita kenal sebagai DPT Combo). Sesuai dengan kandungan vaksinnya, vaksin Pentavalen mencegah berberapa jenis penyakit, antara lain Difteri, batuk rejan atau batuk 100 hari, tetanus, hepatitis B, serta radang otak (meningitis) dan radang paru (pneumonia) yang disebabkan oleh kuman Hib (Haemophylus influenzae tipe b).

Kenapa Haemophillus Influenzae type b (Hib)? Hal ini antara lain disebabkan beberapa kenyatan epidemiologi berikut:

  1. Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan hanya ditemukan pada manusia
  2. Penyebaran melalui percikan ludah (droplet)
  3. Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4 – 8 bulan
  4. Sebagian besar orang yg mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier
  5. Prevalensi karier cukup tinggi (>3% ), sehingga kemungkinan kejadian meningitis dan pneumonia akibat Hib, biasanya juga tinggi.

Vaksin Pentavalen diberikan saat anak berusia 2, 3 dan 4 bulan. Kemudian dilanjutkan ketika anak berusia 1,5 tahun, yang kita kenal sebagai  imunisasi booster (lanjutan).  Sebagaimana imunisasi lainnya, Imunisasi Pentavalen bisa didapatkan secara gratis di semua Posyandu, Puskesmas atau fasilitas kesehatan pemerintah lainnya.

Beberapa pertimbangan penggunaan vaksin Pentavalen tersebut diantaranya: 
  1.  Mengurangi “kesakitan” pada anak: Sebagaimana kita ketahui, vaksin DPT, HB, dan Hib jika diberikan secara sendiri-sendiri, berarti masing-masing diberikan 3 kali tiap anak O (keseluruhan taip anak akan menerima 9 kali imunisasi). Sedangkan jika diberikan imunisasi pentavalen, hanya akan membutuhkan 3 kali imunisasi (suntikan) 
  2.  Mengurangi kunjungan:     Keuntungan pemberian vaksin kombinasi, selain memberikan kekebalan beberapa penyakit sekaligus, juga mempersingkat jadwal imunisasi, yang semula  6 kali ( 3 kali DPT dan 3 kali Hepatitis B ), menjadi  hanya butuh 3 kali kunjungan
  3.  Mengurangi risiko 6 penyakit sekaligus: Imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) merupakan kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Vaksin DPT untuk mengurangi risiko penyakit difteri, pertusis (batuk 100 hari), dan tetanus, vaksin HB untuk mengurangi risiko penyakit hepatitis B dan vaksin Hib mengurangi risiko penyakit seperti meningitis dan arthritis


Sumber : http://www.indonesian-publichealth.com/

KANKER SERVIK

KANKER SERVIKS
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

kanker serviksSelain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.
Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak:
1.      Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
2.      Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih
3.      Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4.      Mengalami sakit saat buang air kecil
5.      Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
6.      Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah kanker serviks agar tidak menimpa dirinya, antara lain:
1.      Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
2.      Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
3.      Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
4.      Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
5.      Hindari berhubungan intim saat usia dini
6.      Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
7.      Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
8.      Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
9.      Perbanyaklah konsumsi makanan  sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery)
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.


Sumber: Bidanku.comKanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks http://bidanku.com/kanker-serviks-ciri-ciri-penyebab-dan-pencegahan-kanker-serviks

Posted by : the jokher

KLAS MILL



Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Program pelaksanaan kelas ibu hamil di lakukan UPT. Puskesmas Modo. Kegiatan ini merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu – ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan Buku KIA, karena tujuan global dari dilaksanakanya kelas ibu hamil itu sendiri adalah :
  1.  Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
  2. Memperlancar proses persalinan normal
  3. Pembekalan ibu di masa kehamilan sampai melahirkan

Kelas ibu hamil ini merupakan Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ), yang dibiayai dengan menggunakan Dana BOK dan dilaksanakan 6 kali dalam setahun yaitu mulai bulan April sampai dengan September. Kelas ibu hamil di fasilitasi oleh Bidan KIA selaku bidan koordinator UPT. Puskesmas Modo dengan menggunakan panduan Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

ARTIKEL ATAU BACAAN

Dalam menyajikan blog ini puskesmas modo juga mempunyai artikel untuk baca – baca, hehehehe untuk sedikit menambah pengetahuan kita tentang kesehatan.....
Untuk melihat bacaan tersebut monggo berkunjung dan jangan lupa komentarnya ....

Puskesmas Modo Just say :
  • Imunisasi Dasar Lengkap dan Keutungan Vaksin Kombinasi Pentavalen
    Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. Dengan Imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya, jika tidak diimunisasi, seseorang akan mudah terkena penyakit tersebut. READ MORE
  • Apa itu PHBS di Rumah Tangga? PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat klik BACA
  • Cegah Stroke Dengan mengurangi konsumsi garam... untuk mengetahui lebih lanjut mohon klik di sini Cegah

  • Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita, untuk lebih jelasnya tentang kanker servik pembaca bisa membaca .... klik kanker serviks

POLI IMUNISASI

POLI IMUNISASI

Imunisasi adalah salah satu program pemerintah untuk memperoleh kualitas kesehatan nasional, program imunisasi sangat disarankan khusunya bagi bayi dan anak – anak. Manfaat imunisasi sangat baik yaitu untuk memperoleh kekebalan tubuh pada anak agar tidak sering mengalami jenis penyakit tertentu.
Proses imunisasi adalah memasukkan bibit penyakit yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh anak untuk kemudian memicu terjadinya zat anti bodi yang akan menciptakan benteng jenis penyakit serupa. Dengan hal tersebut diharapkan anak akan terhindar dari penyakit tertentu tersebut
Poli imunisasi di Puskesmas modo ini merupakan tempat bagi balita untuk melakukan imunisasi dan sarana untuk tempat penyimpanan vaksin, kegiatan yang dilakukan di poli imunisasi ini adalah pemberian vaksin bagi bayi yaitu :
1.      BCG
2.      TD
3.      TT
4.      DPT/HB
5.      CAMPAK
6.      POLIO dan
7.      VENTAVALEN yang merupakan vaksin baru.
Pelayanan imunisasi dilaksanakan setiap hari khusus untuk vaksin BCG dilayani hari senin minggu ke 2 dan dilayani langsung oleh seorang Bidan Puskesmas.
Poli imunisasi di kelola oleh seorang Bidan Polindes dan di bantu oleh 2 orang bidan lainnya.


PELAYANAN LOKET


PELAYANAN LOKET


Pelayanan di loket atau tempat pendaftaran pasien di UPT. Puskesmas Modo menggunakan SIKDA Generik dan Simpustronik. Petugas pelayanan di loket berjumlah 2 orang staf puskesmas.
Staf Tata Usaha
Kosasih 
Pelayanan di loket untuk mendaftar pasien yang berkunjung baik itu pasien lama dan baru dengan cara memasukkan nomor kartu peserta bagi yang mempunyai kartu seperti Jamkesmas ataupun BPJS, sedangkan untuk pasien umum petugas memasukkan data nama, umur tanggal lahir dst, pelayanan di loket juga melayani pembuatan surat keterangan sakit,surat keterangan  kesehatan dan rujukan ke rumah sakit sesuai dengan permintaan pasien.

Staf Tata Usaha
Yayuk Megawati

Pelayanan Loket
Pelayanan di Loket

Sosialisasi JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional )

Add caption

POLI UMUM


Perawat Poli Umum
Anton Yuli H. Amd.Kep
Perawat Poli Umum
Karlina












POLI UMUM

Poli umum merupakan tempat pelayanan yang bertugas melakukan penanganan dan perawatan medis terhadap pasien.
Kegiatan yang dilakukan oleh poli umum adalah melakukan pemeriksaan pasien secara umum dengan melihat indikasi atau gejala – gejala yang di derita oleh pasien, petugas yang ada di poli umum sejumlah 5 orang perawat yang secara bergantian melayani pasien yang datang. Adapun tindakan yang dilakukan di poli umum adalah :
a.       Melaksanakan Pemeriksaan Fisik
b.      Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan
c.       ECG
d.      Diagnosa penyakit
e.       Pengobatan
f.       Penyuluhan
g.      Memberikan atau melakukan rujukan untuk perawatan lebih lanjut secara tepat, cepat dan benar

h.      Melaksanakan dan mengelola administrasi




POLI GIGI


POLI GIGI

Pengetahuan dan kesadaran masyarakat pada umumnya tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih sangatlah rendah.Masih banyaknya  penderita yang datang ke poli gigi pada saat penyakit gigi  sudah parah, sehingga akhirnya gigi menjadi sulit di pertahankan.
Permasalahan gigi pada setiap pasien berbeda-beda sesuai dengan masalah atau penyakit yang dialami pasien. Diperlukan perawatan secara berkala agar masalah  gigi dan mulut yang dialami pasien dapat segera teratasi dengan cepat. Adapun kegiatan yang dilakukan di poli gigi adalah : melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakit gigi dan mulut, pelayanan di poli gigi dilakukan oleh seorang perawat gigi yang setiap hari bisa melayani pasien, adapun tindakan yang dilakukan di poli gigi adalah :
a.       Penambalan gigi
b.      Pencabutan gigi
c.       Pembersihan karang gigi
d.      Perawatan pulp capping ( saluran akar )
e.       Konseling

f.       Rujukan
Poli GIGI 

Pelayanan Poli GIGI





PONKESDES KEDUNGPENGARON



PONKESDES KEDUNGPENGARON
Bidan Ponkesdes
Septi Rikha W. Amd.Keb


Adalah sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan Puskesmas dengan tenaga minimal perawat dan bidan dalam rangka mendekatkan akses dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.


Tujuan Ponkesdes :

Tujuan  Ponkesdes adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di desa/kelurahan agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya.
Perawat Ponkesdes
Dwi Tika Ridya. Amd.Kep
Ponkesdes Kedungpengaron di kelola oleh 1 orang bidan desa dan 1 orang perawat desa, ponkesdes Kedungpengaron terletak di Dusun Nglayut Desa Kedungpengaron  Kecamatan Modo. Letak Ponkesdes berada satu lingkungan dengan balai desa. Tugas dan fungsi Ponkesdes sama dengan tugas pokok polindes desa.
Tugas pokok dan fungsi Perawat di PONKESDES merupakan pembagian tugas puskesmas pada 6 upaya pelayanan wajib dan pengembangan yang dilaksanakan pada bayi pasca neonatal dengan anak usia pra sekolah diwilayah kerjanya dengan memperhatikankewenangan Perawat :


Melaksanakan Program Kesehatan Lingkungan
  1. Melaksanakan Program Kesehatan Gizi Masyarakat (pada sasaran bayi post neonatal sampai dengan anak pra sekolah)
  2. Melaksanakan Program Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
  3. Melaksanakan Promosi Kesehatan yang terkait dengan Kesehatan Lingkungan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
  4. Melaksanakan Pengobatan Sederhana atas perintah dokter Puskesmas secara tertulis utamanya MTBS sesuai kompetensi dan standar yang berlaku sesuai masyarakat diluar kewenangan Bidan
  5.  Melaksanakan Upaya Kesehatan Pengembangan sesuai tugas yang diberikan Kepala Puskesmas
  6.  Melaksanakan Koordinasi dan Kerjasama dengan Bidan PONKESDES, Lintas Sektor, Lintas Program Pembinaan dan Pengembangan UKBM
  7.  Melakukan kemitraan dengan Organisasi Kemasyarakatan, LSM, Dukun, TOMA dan TOGA-KESGA





Kunjungan Bupati Lamongan

CEGAH STROKE DENGAN MENGURANGI KONSUMSI GARAM 3 Gram / hari

CEGAH STROKE DENGAN 
MENGURANGI KONSUMSI GARAM  3 Gram / hari


Berapa jumlah garam yang dikonsumsi setiap hari? Peneliti menyarankan mulailah untuk mengurangi konsumsi garam sebesar 3 gram per hari untuk mencegah kematian akibat stroke dan penyakit jantung.
Sebuah studi yang dimuat dalam the New England Journal Medicine menyebutkan pengurangan jumlah garam itu sama bermanfaatnya dengan mengurangi 50 persen rokok dan 5 persen obesitas.
“Hanya dengan melakukan perubahan kecil ini bisa mengurangi jumlah penderita stroke dan serangan jantung,” ujar Karen Congro dari Wellness for Life Program at Brooklyn Hospital Center, New York seperti dilansir Healthday, Kamis (21/1/2010).
Sebuah agen di Amerika melaporkan, orang Amerika saat ini terlalu banyak mengonsumsi garam. Laporan Medical Research Council (MRC) menyebutkan rata-rata orang dewasa di AS mengonsumsi garam 9,5 gram per hari. Sebanyak tiga perempat garam yang dikonsumsi itu berasal dari makanan olahan dan 10 persen lagi ditemukan dalam masakan di rumah.
Baru-baru ini peneliti dari University of California, San Fransisco membuktikan bahwa dengan mengurangi 3 gram atau setengah sendok teh garam bisa mengurangi jumlah kasus beberapa penyakit.
Penyakit jantung koroner dilaporkan menurun dari 120.000 menjadi 60.000, kasus stroke menurun dari 66.000 menjadi 32.000 dan serangan jantung dari 99.000 menjadi 54.000. Sementara itu jumlah kematian bisa dikurangi dari 92.000 menjadi 44.000. Semua itu karena penurunan konsumsi garam.
Masalah konsumsi garam kini menjadi perhatian departemen kesehatan New York, Amerika. Melalui program National Salt Reduction Initiative diharapkan konsumsi garam bisa dikurangi hingga 20 persen dalam 5 tahun ke depan.
Konsumsi garam dari tempat makan, restoran dan produk-produk industri makanan harus lebih diwaspadai karena jumlahnya tidak terkontrol.
Dr Susan Jebb, Kepala Gizi dan Penelitian Kesehatan MRC pernah mengatakan konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa sebesar 6 gram. Dengan konsumsi garam 6 gram per hari, bisa mengurangi risiko stroke 13 persen dan risiko penyakit jantung 10 persen.
Menurut Dr Jebb mengurangi asupan garam sama sekali tidak membahayakan tubuh. Meskipun idenya soal kebijakan publik untuk mengurangi garam mendapat tentangan keras karena khawatir penurunan konsumsi garam yang secara drastis akan berakibat fatal.
Garam atau natrium klorida adalah zat yang penting penting bagi kesehatan. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan natrium untuk mengatur keseimbangan cairan serta mengatur saraf dan otot agar berfungsi dengan baik.
Terlalu sedikit garam dapat menyebabkan gangguan mental, ketidakmampuan berkonsentrasi dan dalam kasus yang ekstrim bisa berakibat fatal mengalami Hiponatremia.

Namun begitu pakar kesehatan sepakat untuk memberikan rekomendasi penggunaan garam berdasarkan usia:
1. 0-6 bulan 1 gram
2. 7-12 bulan 1 gram
3. 1-3 tahun 2 gram
4. 4-6 tahun 3 gram
5. 7-10 tahun 5 gram
6. 11-14 tahun 6 gram

7. Dewasa 6 gram.
posted by : the jokher

PELAYANAN OBAT


PELAYANAN OBAT
Kegiatan pelayanan obat dilakukan oleh 3 orang staf, 2 orang melakukan pelayanan obat sedangkan 1 orang lagi mengelola gudang tempat penyimpanan obat.
Kegiatan yang dilakukan di pelayanan obat adalah :
1.      Pemberian obat sesuai dengan resep yang telah di dapat pasien
2.      Penyuluhan cara penggunaan obat
3.      Pembuatan puyer untuk balita atau bayi
4.      Pencatatan dan pelaporan penggunaan obat
5.      Pembuatan daftar permintaan obat


POLINDES KEDUNGLEREP




POLINDES KEDUNGLEREP


Polindes adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk KB didesa.
Tujuan Polindes :
Bidan Polindes
Wiwik yuli astutik, Amd.Keb
  1. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan kesehatan diwilayah desanya
  2. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka menuingkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
  3. Terselenggaranya  pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan keawaspadaan dan kesigapan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-faktor resikonya
  4. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dibidang kesehatan
  5. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga professional kesehatan
  6. Terkoordinasinya  penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada didesa

Polindes Kedunglerep bertempat di Desa Kedunglerep, Dusun Bajul, petugas yang mengelola di polindes tersebut adalah 1 orang Bidan Desa. Keberadaan Polindes di desa mempunyai fungsi dan manfaat yang banyak bagi masyarakat, kader, puskesmas maupun bagi kerjasama sector lainnya.
Polindes Kedunglerep mempunyai kegiatan yaitu promosi kesehatan, pengamatan dan kewaspadaan dini terhadap kedawat daruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar

Fungsi dari Polindes antara lain :
  1. Sebagai tempat pelayanan kesehatan Ibu dan anak ( termasuk KB )
  2. Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan
  3. Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan kesehatan masyarakat, dukun bayi dan kader posyandu
Fungsi seorang bidan desa di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan pelayanan kesehatan meliputi asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan bayi baru lahir, perawatan anak balita, pelayanan keluarga berencana (kontrasepsi),
  2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah,
  3. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat,
  4. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi,
  5. Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan,
  6. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya masyarakat,
  7. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada puskesmas kecuali dalam keadaan darurat hams dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya,
  8. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit dan berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuan (Depkes RI, 2002).


Puskesmas dan BPJS

Sosialisasi JKN ( Jaminan Kesehatan Nasional )